
KONFRONTASI - Selama dua jam menjelajahi Galeri Nasional Singapura rasanya tak cukup mengelelingi seluruh galeri yang ada di lokasi tersebut. Museum sekaligus galeri termegah dan termewah yang dibuka pada 24 November 2015 setiap harinya diminati wisatawan dalam negeri dan mancanegara. Lokasinya yang strategis dan berseberangan dengan Taman Merlion menjadi daya tarik sendiri.
Di Galeri Nasional Singapura, rumah bagi koleksi seni modern Asia Tenggara dan Singapura itu tak hanya memajang lukisan karya Raden Saleh pada abad ke-18 saja. Tapi, nama-nama besar maestro seni lukis Tanah Air juga terpajang di sana.
Dari lantai satu yang artistik, detikHOT berlanjut ke lantai dua di bangunan bekas Mahkamah Agung. Setiap galeri dipisahkan oleh warna-warna yang berbeda. Jika lukisan raksasa Raden Saleh didominasi oleh warna merah, maka galeri berikutnya terdapat warna putih gading dan hijau.
Lukisan Soedibio 'Kekau Penduduk Jogja' (1949) tampak di salah satu bagian. Patung Edhi Sunarso yang dikenal sebagai pematung 'Patung Pancoran' ada di sana. Di bagian galeri berwarna jingga, ada lukisan Hendra Gunawan dan Harijadi Sumadidjaja dengan 'Pemilu' (1954) juga terpajang rapi.
Lukisan abstrak Ahmad Sadali pun tak luput menjadi koleksi Galeri Nasional Singapura di tahun 2005. Karya tersebut berjudul 'Skyline of New York', Sadali membuat abstrak pemandangan kota New York dan menggunakan garis-garis yang melewati gedung. Subjek yang ada di lukisan Sadali merefleksikan bangunan sekolah di Bandung.
Galeri Nasional Singapura punya dua koleksi yang berbeda. Di bangunan bekas Balai Kota memuat perjalanan seni rupa di Singapura dari era kolonial sampai sekarang ini. Sedangkan Mahkamah Agung menampilkan karya seni dari Asia, termasuk lukisan Raden Saleh berukuran raksasa yang menjadi daya tarik pengunjung.
Bagi pengunjung warga negara Singapura, harga tiket masuk museum gratis. Tapi bagi non-Singapura cukup membayar 20 SGD atau sekitar Rp 195.000. Pada Maret mendatang, rencananya Galeri Nasional Singapura akan menggelar pameran seni modern bekerja sama dengan Centre Pompidou Paris. Sedangkan di bulan Oktober, galeri akan bekerja sama dengan Tate Britain London serta menampilkan karya tentang sejarah Kerajaan Inggris. (Juft/Detik)