KONFRONTASI - Ade Komarudin menjadi salah satu calon kuat ketua umum Partai Golkar. Pria yang akrab disapa Akom itu saat ini menjabat sebagai ketua DPR RI menggantikan sesama politisi Golkar Setya Novanto.
Namun, Ketua DPP Golkar Ridwan Bae mengatakan jika ingin calonkan diri jadi Ketum beringin, Akom harus mundur dari pimpinan para politisi Senayan.
Bukan tanpa alasan, hal itu ia kemukakan didasarkan pada surat pernyataan resmi Akom sendiri sesaat sebelum menjabat ketua DPR.
"Ada pernyataan resmi hitam putih ditandatangani dia (Akom) sendiri. Waktu dia mau jadi ketua DPR, dia pergi memberikan pernyataan itu kepada ketua DPP Golkar begitu, di hadapan Pak Aburizal," ungkap Ridwan Sabtu (6/2).
Dia mengakui bahwa benar pernyataan semacam itu tidak diatur dalam AD/ART partai, namun Akom memberikan pernyataan tanpa ada paksaan dari pihak lain.
"Itu adalah surat peryataannya sendiri," kata Ridwan.
Ridwan kemudian mengklaim bahwa seluruh pengurus DPD tingkat I di Indonesia setuju dengan komitmen awal Akom itu. Sehingga, jika nanti Akom hendak mencalonkan diri menjadi calon ketum Golkar maka ia harus rela melepaskan jabatan ketua DPR.
"Sehingga DPD I berpendapat setuju dengan pernyataannya itu. Berarti Ade Komarudin telah menunjukkan kebesaran jiwanya bahwa dia lebih memilih menjadi ketua DPR daripada ketua umum Golkar begitu, sehingga fokus saja pada tugas pokoknya. Jadi (seluruh) ketua DPD tingkat I menyambut positif apa yang menjadi sikap beliau," ujar Ridwan yang juga ketua DPD Golkar Sultra.
Meski begitu, Ridwan mengaku belum mengetahui apakah Akom berniat untuk mencalonkan diri jadi ketum Golkar atau tidak dalam Munaslub Golkar yang digelar dalam waktu dekat ini.[ian/rm]