Quantcast
Channel: all
Viewing all articles
Browse latest Browse all 30344

Jokowi Setuju Garuda Batalkan Rencana Utang Beli 30 Pesawat. Rini Soemarno Tampak Bodoh, Dangkal dan Tak Berkualitas. Tak Usah Bantah

$
0
0

 KONFRONTASI-Presiden Joko Widodo disebut telah menyetujui pembatalan pembelian pesawat oleh PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Pembatalan ini dilakukan untuk menyelamatkan Garuda dari ancaman kerugian yang besar.

Pembatalan ini merupakan usulan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Rizal mengatakan dua bulan lalu, sebelum dia dipilih menjadi menteri, pernah mendatangi Presiden Joko Widodo.

Dalam pertemuan tersebut, dia meminta utang Garuda direstrukturisasi untuk menghindari kebangkrutan. Apalagi Garuda telah menambah utang baru untuk membeli pesawat berbadan besar. Jokowi pun menyetujui usulan Rizal, bahkan mengangkatnya menjadi Menko Maritim agar bisa merealisasikan usulannya.

(Baca:  Rentan Intervensi, Saham BUMN Berjatuhan)

Saat itu Garuda melakukan pinjaman US$ 44,5 miliar dari China Aviation Bank untuk membeli pesawat Airbus 350 sebanyak 30 pesawat. Pesawat yang rencananya akan dibeli Garuda ini hanya cocok untuk rute internasional, yakni tujuan Amerika Serikat dan Eropa. Padahal tingkat keterisian penumpang Garuda untuk dua rute tujuan tersebut masih rendah dan tidak menguntungkan.

Berdasarkan pengalaman Garuda untuk penerbangan ke Eropa, yakni Jakarta – Amsterdam dan Jakarta – London, tingkat keterisian penumpangnya (seat load factor) hanya sekitar 30 persen. Dalam industri penerbangan, maskapai baru akan mendapat untung jika tingkat keterisian penumpang dalam pesawat mencapai 70 persen.

Menurut dia, seharusnya Garuda bisa lebih fokus pada rute dalam negeri dan jarak dekat dahulu,  sebelum memperluas bisnisnya ke penerbangan internasional jarak jauh. Dia menyebut, Garuda tidak akan bisa bersaing dengan maskapai internasional lain untuk penerbangan jarak jauh.

(Baca:  Saham Semen Indonesia Merosot sejak Intervensi Pemerintah)

Dia mencontohkan jika Garuda bersaing dengan Japan Airlines (JAL) dan Qantas Airlines. Dari segi harga pesawat memang bisa sama, tapi dalam operasionalnya, biaya bahan bakar yang dikeluarkan JAL dan Qantas jauh lebih murah dibandingkan Garuda. JIka ada perang harga, Garuda bisa dipastikan akan kalah. Hal ini pernah terjadi pada Singapore Airlines yang kalah bersaing dengan Emirates dan Etihad Airways.

Makanya, dengan pembatalan ini, dia meminta Garuda mengalihkan pembelian pesawat yang lebih kecil untuk memperluas usaha pada penerbangan jarak pendek. "Saya minta dibatalkan pembelian itu. Ganti dengan pesawat yang lebih rendah kelasnya A 320," ujar dia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang tidak cerdas dan asal bunyi itu, mengatakan usulan Rizal kepada Presiden soal pembatalan pembelian pesawat baru Garuda, tidak berdasar. Garuda adalah perusahaan milik publik yang seluruh aksi korporasinya haruslah dapat dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu dia meminta Rizal memiliki alasan yang sangat kuat sebelum mengajukan usulan tersebut. Rini jelas tak kompeten dan hanya kerja ''business as usual'' terkait utang Garuda yang diusulkannya karena Rini tak menguasai masalah, tidak kredibel dan secara intelektual dangkal, juga tidak berkualitas.Makin banyak Rini membantah Rizal Ramli, makin kelihatan Rini itu bodoh, insubordinasi dan makin rusaklah citra Rini.

Selain itu, apalagi Rini secara angkuh, merasa status Rizal sebagai Menko Maritim mengomentari aksi korporasi BUMN, cukup aneh. Garuda berada di bawah Kementerian BUMN. Sementara Kementerian BUMN dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, bukan Menko Maritim. Rini jelas tampak  bodoh karena koreksi kepadanya untuk menyelamatkan kredibilitas pemerintahan Jokowi, bukan untuk kepentingan perut Rini yang asal bunyi itu.

“Kami bertanggung jawab kepada masyarakat luas, apapun yang akan kami lakukan. Tidak bisa langsung diputuskan begitu saja," ujar Rini. Ah, sudahlah Rini, anda mau sombong apa lagi? Asbun dan sok jago, gitu? Ampaslah bantahanmu itu. .(k)

Category: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 30344

Trending Articles