Konfrontasi - Turki semakin bergejolak, setelah kudeta militer gagal memporak-porandakan Istanbul dan Ankara. Kali ini kelompok Partai Pekerja Kurdi (PKK) kembali bergerak.
Memanfaatkan kelengahan pemerintah yang sedang pusing dengan upaya sapu bersih antek Fethullah Gulen (FETO) dan mencari gantinya, Kurdi menyusup ke markas-markas militer Turki.
Upaya mereka disambut tentara pemerintah di Hakkari pada Sabtu (30/7/2016). Upaya pendudukan markas polisi yang berlangsung sejak Jumat 29 Juli 2016 di kawasan Cukurca telah menewaskan sedikitnya delapan dan melukai 25 tentara Turki. Sebagai balasannya, 35 militan Kurdi dihabisi.
Berdasarkan laporan Reuters, Sabtu (30/7/2016), 23 militan Kurdi tewas di lokasi kejadian setelah posisi mereka terlacak oleh pesawat pengintai dari udara. Empat lainnya terbunuh melalui serangan di darat. Sementara sisanya dikalahkan dalam bentrokan di Cukurca.
Dalam setahun terakhir, Presiden Recep Tayyip Erdogan menggencarkan penggempuran terhadap PKK. Setelah gencatan senjata dan perundingan damai dua setengah tahun lalu dilanggar pada Agustus 2015.
Sejak 1984, lebih dari 40 ribu orang meninggal akibat konflik berkepanjangan antara pemerintah dan PKK. Kelompok militan ini selain dianggap pemberontak juga sudah didaulat sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa. (oke/mg)