
KONFRONTASI- Sekitar 159 titik panas terdeteksi Satelit Modis menyebar di Kalimantan Barat, Sabtu (13/8). Kabut asap mulai mengepung sebagian wilayah Kalbar, di tengah upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang dilakukan petugas gabungan.
BMKG melansir, sebaran titik panas itu, terdeteksi berada di kabupaten Ketapang, kabupaten Kapuas Hulu, kabupaten Bengkayang, kabupaten Landak, kabupaten Melawi, kabupaten Sambas, kabupaten Sanggau, kabupaten Sekadau, kabupaten Sintang dan kabupaten Kubu Raya.
Petugas pemadam gabungan baik TNI dan Polri, dibantu swasta, Manggala Agni dan masyarakat, menyebar ke berbagai lokasi, melakukan pemadaman sepanjang hari ini. Cuaca terik, embusan angin yang cukup kencang, juga sumber api yang sebagian berada di titik lahan gambut, menjadi kendala tersendiri tim pemadam.
Belum lagi kepulan asap di lokasi, membuat mata pedih dan berisiko bagi pernapasan. Padahal, 3 hari sebelumnya, titik api yang berkobar, belum benar-benar berhasil dipadamkan petugas gabungan.
Di kecamatan Pontianak utara, tidak lepas dari kebakaran lahan gambut, sejak siang hingga sore tadi. Tidak kurang 5 hektare lahan, hangus terbakar. Meski telah berulangkali diingatkan, masyarakat terus berulah membakar lahan.
"Kita sudah lakukan upaya preventif ya, berikan imbauan. Sekarang ya diperlukan tindakan tegas, supaya benar-benar ada efek jera. Saat ini dalam penyelidikan terkait kebakaran itu (di Pontianak Utara)," kata Kapolresta Pontianak Kombes Pol Iwan Iman, kepada wartawan di Pontianak, Sabtu (13/8).
"Di samping itu, kita terus lakukan upaya penyadaran. Ada 8 orang saksi kita periksa, belum mengarah ke aksi korporasi, karena itu masih lahan masyarakat," ujar Iwan.
Sepanjang hari ini juga, kabut asap mulai kembali pekat di sebagian Kalimantan Barat, termasuk di Pontianak. Selain melakukan alat sederhana berupa kayu pemukul untuk memadamkan api di lahan gambut, juga menggunakan semprotan air, mengingat lokasinya yang jauh dari sumber air.[mr/mdk]