
KONFRONTASI - Lomba atau Gelar Cipta Puisi Qurani yang diselenggarakan oleh ormas Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), mendapat sambutan luar biasa dari penyair nusantara. Tak kurang dari 1.195 naskah puisi yang diterima oleh panitia, padahal pembukaan pendaftara yang ditutup pada 16 September 2016 tersebut hanya berlangsung tiga minggu.
"Saya ucapkan salam gembira!!! Izinkan saya menyatakan diri terharu pada kawan-kawawn sekalian, ini adalah pertanda kerinduan para penyair kepada puisi dakwah, yang sudah terlalu lama dipinggirkan oleh para makelar puisi mbulet dan absurds, karena merekalah yang menguasai 99 % media massa !" ungkap ketua Departemen Seni dan Budaya Parmusi Chavchay Saefullah.
Sebenarnya, naskah yang masuk masih banyak lagi, lebih dari jumlah yang disebutkan, namun karena ketentuan batas waktu sudah terlewati, maka hanya yang tepat waktu yang diterima untuk diseleksi.
"Kami mendapatkan banyak puisi yang bagus dan relevan dengan tema yang dimaksud," katanya.
Menurutnya, hal tersebut merupakan pertanda bahwa kawan-kawan sastra Indonesia punya mental berkompetisi yang baik, terlebih penyair ternama tidak segan-segan ikut bertarung melawan para penyair muda, bahkan ada juga banyak siswa yang sedang menekuni sastra yang ikut jadi peserta.
"Itulah mental kompetisi yang harus kita jaga, syukur-syukur mental itu menular juga di bidang kehidupan lainnya. Sehingga kelak para penyair Indonesia bisa juga berhasil di luar dunia sastra," tegasnya.
Chavcay mengungkapkan, bahwa ini juga merupakan pertanda dunia penyair nusantara menuju arah cahaya dimana puisi (karya) penyair berada pada posisi yang proporsional, yakni puisi yang mempunyai tanggungjawab sosial, bukan puisi yang Cuma membahas hal-hal remeh dan nonsens.
Ia meyakinkan, bahwa 1.195 puisi itu akan dinilai secara hati-hati dan secara bersama-sama oleh para juri seperti Abdul Hadi WM, Maman S Mahayana, dan ia sendiri.
"Mohon doa, agar amanah penjurian menuju 100 Puisi Qurani Terbaik, bisa dicapai dengan jalan terbaik," harapnya.
Rencananya buku puisi Qurani itu tersebut akan diterbitkan diterbitkan akhir bulan September 2016 dan bisa diluncurkan pada acara Milad ke-17 Parmusi di Hotel Grand Sahid, Jakarta, di hadapan Wapres Jusuf Kalla, pada 1 Oktober 2016.
Buku puisi Qurani akan dibagikan kepada 100 pemenang, juga akan dibagikan kepada peserta acara Milad ke-17 dan Mukernas Parmusi II, serta akan dibagikan kepada para Dai Parmusi yang tersebar di seantero negeri sebagai materi dakwah melalui sastra.
Pengumuman 100 peserta yang lolos akan dilaksanakan pada 25 September 2016 di www.parmusinews.com. peserta yang lolos, akan dihubungi panitia untuk informasi teknis selanjutnya.(Juft/Cakra)