KONFRONTASI-Ketua Pemuda Panca Marga DKI, Saharuddin Arsyad mendesak Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk meminta maaf kepada publik atas pernyataannya yang telah melecehkan institusi TNI dan keluarga besar TNI/Polri.
"Kami mendesak Ahok untuk meminta maaf tiga hari berturut-turut atas ucapannya di beberapa media cetak dan elektronik yang telah melecehkan dan menghina institusi TNI," kata Arsyad di Jakarta, Jumat (23/10/2015).
Ia mengatakan, apabila tidak ada permohonan maaf dari Gubernur Ahok maka Markas Daerah Pemuda Panca Marga dan FKPPI DKI akan melaporkan ke pihak berwajib. "Ini kita serius bukan geretak sambal, kami akan laporkan Ahok," ujarnya.
Di samping itu, Arsyad juga meminta kepada Ahok sebagai Gubernur DKI tidak mengeluarkan kata-kata yang bersifat provokasi dan menghina atau melecehkan institusi negara.
"Apa karena Ahok memberikan dana hibah kepada TNI lalu dapat memperlakukan apa saja yang bersifat sewenang-wenang kepada TNI termasuk melecehkan dan menghina?," jelas dia.
Padahal, kata Arsyad, dana hibah tersebut bersumber dari hasil pajak masyarakat DKI (uang rakyat). Untuk itu, Arsyad meminta juga kepada TNI untuk tidak mengusulkan dan menerima dana hibah dari Pemerintah Provinsi DKI.
"Kami rakyat Jakarta tidak menerima atas perlakuan pelecehan dan penghinaan kepada TNI yang dilakukan oleh Ahok. Kami mendesak Panglima TNI bersikap memberikan peringatan keras atas pelecehan yang dilakukan Ahok kepada TNI," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Pemuda Panca Marga dan FKPPI DKI Jakarta menyesalkan pernyataan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang melecehkan institusi TNI karena tentara akan mengangkut sampah ke Bantar Gebang Bekasi.
Ketua Forum Keluarga Putra-Putri TNI/Polri (FKPPI) DKI, Arif Bawono mengaku prihatin dengan kondisi yang dipimpin oleh Ahok karena selalu mengeluarkan pernyataan yang provokatif. Belakangan, Ahok berseteru dengan DPRD tingkat II Kota Bekasi.
Sehingga, Ahok mengeluarkan pernyataan yang menghina institusi TNI bahwa akan kirim tentara untuk mengantar sampah ke tempat pembuangan sampah di Bantar Gebang Bekasi, Jawa Barat.
"Saya mengutip statemen Ahok, kalau mau main sok-sokan gitu anggota DPRD kamu suruh tutup, kamu tutup saja supaya seluruh Jakarta penuh sampah ini akan menjadi bencana nasional, terus kirim tentata buat nganter sampah ke tempat lu. Kami sesalkan pernyataan Ahok itu," kata Arif.[ris]
Pengurus Daerah Pemuda Panca Marga (PPM) DKI yang merupakan Keluarga besar TNI, memberikan somasi untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena dianggap melecehkan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Surat somasi sudah kami kirim ke Balaikota pada Senin (26/10/2015). Kami berharap pak Ahok dapat segera menindaklanjutinya," kata Ketua Biro Hukum PPM DKI, Yusuf Kusuma di Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Ia menjelaskan, surat somasi ini ditujukan untuk orang nomor satu di Jakarta itu supaya meminta maaf secara terbuka melalui media massa kepada TNI. Sebab, Ahok telah melecehkan tentar untuk angkut sampah ke Bantar Gebang Bekasi.
"Kami berikan waktu tiga hari untuk Ahok meminta maaf. Artinya, jika sampai Jumat (30/10/2015) tidak juga memenuhinya, kami akan layangkan somasi kedua," ujarnya.
Namun demikian, kalau Ahok masih juga mengabaikan surat somasi dari PPM DKI, tentu langkah hukum akan ditempuh untuk memidanakan mantan Bupati Belitung Timur itu.
"Kami akan ambil langkah hukum dengan pasal penghinaan insitusi negara. Dan itu akan kami lakukan," tandasnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi DKI dituding telah melanggar batas kuota pembuangan sampah ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi oleh anggota DPRD Bekasi.
Ahok tidak terima dengan tudingan tersebut. Menurutnya, dalam menanggapi persoalan ini anggota DPRD Bekasi tidak perlu terlalu sombong dengan mengancam pemanggilan dirinya.
"Kalau mau main sok-sokan begitu anggota DPRD kamu tutup aja (Bantargebang), kamu tutup saja supaya seluruh Jakarta penuh sampah ini jadi bencana nasional, terus kirim tentara buat nganter sampah ke Bekasi," kata Ahok. (INL/KCM)