
KONFRONTASI - Polisi akhirnya merilis nama-nama korban teror bom di kawasan Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, yang terjadi Kamis, 14 Januari 2016. Salah satu yang tewas diyakini bernama Rico.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak mengatakan, dari hasil identifikasi sidik jari, salah satu korban yang meninggal dunia di area pos polisi adalah Rico.
"Identifikasi yang kami lakukan menggunakan sidik jari, sehingga otentik," ujarnya dalam jumpa pers di kantor Humas Polda Metro Jaya, Sabtu, 16 Januari 2016.
Musyafak menjelaskan, dalam insiden tersebut, ditemukan setidaknya tujuh korban tewas di tiga lokasi. Lokasi pertama merupakan lokasi ledakan kedua, yakni pos polisi. Di lokasi tersebut, terdapat tiga jenazah. Ketiganya diidentifikasi sebagai berikut
1. Rico, lahir tahun 1995, warga sipil;
2. Sugito, lahir tahun 1973, terduga pelaku; dan
3. Dian Joni Kurniadi, lahir tahun 1990, terduga pelaku.
Lokasi kedua adalah halaman kedai kopi Starbucks. Dari lokasi ini juga terdapat tiga korban. Ketiganya diidentifikasi sebagai berikut
1. Afif atau Sunakim, diduga pelaku;
2. Amer Quali Taher, lahir tahun 1946, warga negara Kanada, korban ditembak oleh pelaku;
3. Moh Ali, lahir 1976, ditembak polisi di depan kedai Starbucks.
Seorang korban meninggal ditemukan di dalam kedai kopi Starbucks dengan keadaan luka terkoyak pada bagian perut dan dada. Satu korban ini diduga pelaku bom bunuh diri. Jenazah tersebut adalah
1. Ahmad, lahir tahun 1990, diduga pelaku bom bunuh diri di dalam Starbucks.
"Dilihat dari luka yang ada dan berdasarkan keterangan saksi, dialah yang melakukan bom bunuh diri," ujar juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar M. Iqbal, di tempat yang sama, Sabtu, 16 Januari 2016.[ian/tmp]