
KONFRONTASI - KEMENANGAN pejuang LGBT di negeri Paman Sam adalah kemenangan kelompok sekuler-liberal di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kemenangan ini merupakan efek dari pemikiran sekuler yang telah merasuk ke segala lini, mulai dari LSM-LSM, gerakan-gerakan Islam, bahkan organisasi mahasiswa di berbagai perguruan tinggi. Ini harus diwaspadai.
“Kelompok Jaringan Islam Liberal atau JIL hingga saat ini masih berkembang di Indonesia. Selain LSM, gerakan-gerakan Islam, dan organisasi mahasiswa, efek pemikiran sekuler-liberal ini, juga merambah sejumlah komunitas, seperti kelompok Islam gay, lesbian, dan waria. Ini lebih parah dan sangat berbahaya dalam keberagamaan di negeri ini,” kata Peneliti INSISTS Dr. Tiar Anwar Bachtiar kepada Islampos usai promosi gelar doctoral di Kampus Universitas Indonesia – Depok.
Dikatakan Tiar, kehadiran kelompok Islam Liberal telah membuka pintu masuknya pemikiran-pemikiran melalui pendekatan sekularisme untuk menafsirkan agama dengan cara yang distorsi alias menyimpang. Ketika sekularisme telah meninggalkan ayat, mereka betul-betul menjadi sekulerisme yang “kaffah”.
“LGBT adalah efek dari sekularisme yang berbasis kebebasan sejati, yakni kebebasan tanpa batas. Untuk mencegahkan pengaruh efek dari pemikiran sekulerisme dan liberalisme, termasuk agenda LGBT di Indonesia, kita umat Islam harus kembali pada Al-Qur’an dan Sunnah, tentunya menjauhkan diri dari pemikiran sekuluer,” tukas Tiar. (Juft/Islampos)