Quantcast
Channel: all
Viewing all articles
Browse latest Browse all 30344

Erdogan Pimpin Sidang Kabinet Keamanan

$
0
0

KONFRONTASI - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memimpin sidang kabinet keamanan, pada Rabu (20/7), di tengah suasana genting, untuk kali pertama sejak gagalnya percobaan kudeta. Sebelumnya dia telah melancarkan aksi penumpasan besar-besaran yang membuat sekitar 50 ribu orang ditahan atau dipecat dari jabatannya.

Sebelumnya, Erdogan telah menyampaikan kepada para pendukungnya di Istanbul, Senin (18/7), bahwa akan ada keputusan penting yang disampaikan usai sidang kabinet keamanan, tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.

Rapat tersebut digelar karena berkembangnya kontroversi sehuungan dengan lingkup penumpasan orang-orang yang dicurigai berada di balik rencana percobaan kudeta.

Usulan Erdogan untuk kembali mengaktifkan hukuman mati juga membuat seluruh Eropa bergetar, bahkan Uni Eropa memperingatkan, langkah itu akan menjadi akhir dari upaya Turki untuk bergabung dengan blok tersebut.

Selain menahan kalangan pejabat militer yang dicurigai terlibat dalam percobaan kudeta, Pemerintah Turki juga menangguhkan 15.200 pegawai bidang pendidikan negara dan menuntut pengunduran diri hampir 1.600 dekan universitas-universitas swasta dan negeri atas dugaan keterkaitan dengan Fethullah Gulen – seorang ulama Turki yang mengasingkan diri ke negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat (AS).

Selain itu, surat kabar Hurriyet melaporkan izin 21 ribu orang yang bekerja di bidang pendidikan swasta akan dicabut dan dilarang mengajar di masa mendatang.

Dewan pendidikan tinggi Turki juga melarang para akademisi melakukan perjalanan ke luar negeri dan mendesak mereka yang ada di luar negeri untuk pulang ke tanah air.

Sekitar 9.300 orang telah ditahan, termasuk 118 jenderal dan laksamana yang dituduh berkhianat karena diduga mendalangi percobaan kudeta, termasuk tentara, polisi, dan hakim.

Di sisi lain, pasukan angkatan udara Turki meluncurkan serangan pertamanya, pasca aksi percobaan kudeta, Jumat (15/7), dengan target Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang ada di bagian utara Irak. Hal ini mengisyaratkan, bahwa Erdogan telah kembali memegang kendali penuh atas angkatan bersenjata. (brtst/ar)

Category: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 30344

Trending Articles